Memberikan hadiah adalah salah satu budaya yang hampir ada di seluruh dunia. Meski pada umumnya hadiah diberikan seseorang pada moment-moment spesial atau menyenangkan. Namun dalam budaya tertentu sebuah hadiah juga bisa diberikan di saat duka. Hadiah menunjukan emosi dan memberikan suatu pesan bagi penerimana. Salah dalam memilih hadiah maka salah pula maknanya. Lalu bagaimana dengan souvenir perusahaan yang juga merupakan bentuk lain dari hadiah?
Presepsi seseorang tentang hadiah berbeda beda, setiap daerah memiliki budaya yang mana mengatur dan mewariskan kepercayaan tertentu tentang pemberian suatu hadiah. Benda yang sama namun presepsi atau makna yang diterima bisa berbeda. Hal ini bisa kita jadikan pertimbangan dalam memilih souvenir perusahaan agar penerima bisa menerima dan memaknai hadiah tersebut dengan baik.
Misakan saja, bagi sebagian besar masyarakat Indonesia bahkan dunia, bunga adalah hadiah yang baik nan romantis. Namun ada sedikit catatan penting jika kita akan memberikannya kepada orang Rusia. Yaitu jangan pernah memberikan mereka hadiah bunga dalam jumlah genap, pasalnya hal tersebut malah bisa menimbulkan permasalahan karena dianggap sebagai sesuatu yang tidak pantas. 
Begitupun dalam pemilihan warnanya, di Jerman memberikan bunga mawar merah memberikan makna bahwa Anda sedang menyatakan cinta kepada si penerima. Jika hal ini dilakukan tentu bisa menimbulkan kesalahpahaman. Lain halnya bagi orang China, bunga warna putih biasanya digunakan untuk pemakaman sehingga jangan sampai diberikan pada saat perayaan.
Bahkan bagi mereka memberikan jam dinding itu memberikan makna tanda kemalangan bagi mereka. Nah setelah tahu hal ini maka memberikan souvenir jam dinding kepada orang China sebaiknya dihindari ya.
Pada dasarnya saling memberikan hadiah adalah sebuah budaya yang sangat baik. Banyak ilmuwan yang percaya dan membuktikan bahwa ketika kita memberikan hadiah kepada orang lain, tubuh kita melepaskan emosi-emosi negative seperti kegelisahan dan stress sehingga kita jadi lebih sehat. Bersamaan dengan itu, hal hal positif seperti rasa bahagia, ketulusan dan syukur pun tertarik ke dalam diri. (sumber:iprice)
Akan tetapi dalam pelaksanaannya seperti yang dibahas di awal bahwa setiap daerah memiliki kebudayaan dan keyakinan tersendiri dalam memaknai sebuah hadiah. Hingga hal ini pun secara tidak tertulis telah mengatur waktu yang tepat, etika dalam memilih hadiah hingga cara dalam memberikan hadiah tersebut
Memasukan Pesan Personal Dalam Sebuah Souvenir Perusahaan
Bisa dikatakan hadiah juga merupakan salah satu bentuk dari komunikasi non verbal. Yang mana ia akan sangat membantu kita yang kesulitan untuk mengungkapkan emosi atau ekspresi dengan kata-kata. Maka melalui hadiah kita bisa menunjukan berbagai emosi atau ekspresi tersebut. Mulai dari rasa terima kasih, ucapan selamat, penyesalan (permintaan maaf) hingga belasungkawa.
Begitupun halnya dengan souvenir perusahaan, benda apapun yang kita jadikan souvenir perusahaan yang terpenting adalah benda atau hadiah tersebut harus bisa menyampaikan pesan yang dapat diterima oleh target audiens. Souvenir perusahaan yang tepat serta diberikan di waktu yang tepat.
Dalam dunia bisnis, sebuah perusahaan memberikan souvenir kantor bagi konsumen atau partner bisnisnya tentu dengan suatu tujuan yang menguntungkan perusahaan. Seperti meningkatkan penjualan, hubungan baik, menyatakan nilai, membangun sebuah reputasi ataupun berbagai kelancaran bisnis lainnya. Nah untuk mencapai tujuan tujuan tersebut maka diperlukan strategi pemberian souvenir perusahaan yang tepat.
Sebagai media promosi misalkan, souvenir perusahaan mungkin bukan sebuah media yang bisa berbicara atau melakukan presentasi. Layaknya seorang sales untuk menarik seseorang agar mau membeli. Tetapi juga bukan berarti bahwa hadiah atau souvenir perusahaan ini hanyalah benda diam yang tidak bermakna.
Dengan hadir di sisi paling personal dari penerimanya, souvenir perusahaan dapat menjadi peratara brand dan konsumen dalam membangun sebuah ikatan emosional. Terlebih jika souvenir perusahaan tersebut sangat berkorelasi dengan produk dari brand atau perusahaan kita. Maka secara tidak langsung benda tersebut juga dapat dengan mudah menanamkan brand kita di benak mereka.
“The Best Marketing Doesn’t Feel Like Marketing”- Tom Fishburne, Marketoonist
Sepertinya ungkapan diatas bisa lebih menggambarkan bagaimana sebuah souvenir perusahaan bekerja sebagai media promosi. Masuk melalui sisi yang sulit untuk ditolak penerimanya, yaitu sebagai hadiah. Saat ini siapa orang yang tidak suka diberi hadiah?. Terlebih jika hadiah tersebut bermanfaat dari segi fungsional serta menarik dari sisi emosionalnya.
Orang yang bahkan anti terhadap seorang sales dan tidak suka dijuali sekalipun, jika kita memberikan souvenir perusahaan ini dengan cara yang tepat ia pasti akan dengan senang hari menerimanya. Lalu kemudian, dalam kesehariannya menggunakan souvenir perusahaan tersebut, lambat laun ia mulai membuka diri dan mau mengenal brand atau perusahaan kita lebih dekat.
Salah satu contoh bagaimana sebuah perusahaan memilih sebuah souvenir perusahaan sebagai hadiah serta menanamkan sebuah pesan didalamnya adalah sebagai berikut. Sebuah brand perusahaan fitness atau gym center tentu akan menyasar orang-orang yang peduli terhadap kesehatan dan suka berolahraga. Hadiah atau souvenir yang dipilih pun adalah sebuah benda yang lekat dengan keseharian orang-orang yang sangat memperhatikan kesehatan.
Setelah melalui survei dan berbagai pertimbangan akhirnya dipilihlah tumbler atau wadah air minum sebagai souvenir perusahaan yang akan diberikan. Alasannya adalah orang yang suka berolahraga dan peduli kesehatannya biasanya sangat sadar akan kebutuhan mengkonsumsi air minum yang cukup. Sehingga baik saat olahraga maupun beraktifitas mereka membutuhkan wadah air minum (tumbler).
Lalu tumbler tersebut akhirnya dibuat dengan desain yang menarik lengkap dengan logo perusahaan yang mudah dikenali. Sebagai penerima souvenir perusahaan, baik secara sadar ataupun tidak kita seolah menerima pesan yang kurang lebih seperti ini. “Brand perusahaan fitness X adalah perusahaan yang peduli terhadap kesehatan sehingga jika kita ingin sehat dan berolahraga maka sebaiknya mendatangi fitness center X tersebut”.Selanjutnya adalah memilih waktu dan cara yang tepat dalam membagikan souvenir perusahaan tersebut. Misalkan saja pada saat event tertentu, launching atau awal pendaftaran member baru. Hanya saja terlepas dari fungsinya sebagai media promosi, sebagaimana esensi sebuah hadiah maka kita pun sebaiknya tetap menjaga perasaan yang ikhlas dalam memberikan souvenir perusahaan tersebut.
